Bacaan hari ini: Mazmur 24
Ayat mas hari ini: Mazmur 24:3,4
Bacaan Alkitab Setahun: Wahyu 13-15
Pada hari Pemilu Presiden Juli 2009 lalu, saya menerima beberapa SMS. Isinya menuduh calon presiden tertentu berniat jahat terhadap umat kristiani, sehingga umat dihimbau tidak memilihnya. Tidak jelas dari mana asalnya berita itu. Yang jelas, SMS itu telah menjadi pesan berantai yang diteruskan ke mana-mana, tanpa diteliti dulu kebenarannya. Teknologi SMS memudahkan orang menyebarluaskan berita dengan cepat ke banyak orang, cukup dengan menekan tombol “send”. Orang tidak sadar bahwa ketika ia meneruskan pesan berisi fitnah, ia pun masuk dalam jaringan pemfitnah!
Menipu dan memfitnah adalah persoalan serius di mata Tuhan. Di Mazmur 24, pemazmur bertanya: “Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan?” Gunung Tuhan adalah Bukit Sion, sebuah bukit di Yerusalem tempat Bait Allah berdiri. Lokasi ini dipandang sangat kudus, sebab kehadiran Tuhan nyata disana. Maka, tidak semua orang boleh naik ke situ untuk mendekati Tuhan dan menikmati hadirat-Nya. Hanya “orang yang bersih tangannya dan murni hatinya” (ayat 4). Bersih tangannya berarti tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Tidak menipu dan memfitnah. Sedang murni hatinya berarti tulus. Tidak memakai intrik untuk menjatuhkan sesama. Itulah syarat untuk mendekat dan menerima berkat serta keadilan Allah (ayat 5).
Penipuan dan fitnah bisa terjadi lewat gosip dari mulut ke mulut, lewat SMS, e-mail, maupun internet. Waspadalah! Jagalah agar tangan dan hati kita selalu bersih, dengan tidak menyebarkan pesan yang belum jelas kebenarannya. Keakraban kita dengan Tuhan terkait erat dengan perbuatan dan hati yang bersih.
Tanpa kemurnian dalam kata dan perbuatan, tidak dapat kita mendekat pada Tuhan
Penulis: Juswantori Ichwan
Senin, 28 Desember 2009
SAJAK BAYI BETLEHEM
Dia yang datang lewat tengah malam.
Ketika dunia lelap dengan nasibnya.
Meski Dia datang lebih miskin dari siapapun.
Tapi dosa dunia tergenggam di tangan-Nya.
Sajak-sajak belum tercipta ketika Dia datang.
Tapi kidung-kidung malaikat
Pengalun malam yang kudus.
Diiringi embun lingkupan damai.
Dialah . . . . . . . . terang
Dialah . . . . . . . . pembawa damai
Dan ternyata . . . .
Dialah yang membawa kita
sampai kerumah Bapa
Selamat Natal 2009 dan Tahun Baru 2010
(sumber: http://renungan-harian-kita.blogspot.com)
Langganan:
Postingan (Atom)